Larantuka-Ntt Ekspost,Kamis 14/09/2023 Pemerintah Kabupaten Flores Timur mendukung dan mengapresiasi serta memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah kab. Flores Timur yang telah memberikan perhatian sungguh terhadap upaya peningkatan kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia pelaku UMKM di Kabupaten Flores Timur, dengan selalu mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil (PK2UMK) pada setiap tahun anggaran.
Dukungan dan apresiasi tersebut disampaikan oleh Penjabat Bupati Flores Timur melalui Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Flores Timur, Andreas Kewa Aman, SH, saat membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Aula Hotel Gelekat Nara.
Di hadapan peserta diklat, Kewa Aman menyampaikan bahwa UMKM di Kabupaten Flores Timur masih sangat membutuhkan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri mereka dalam mengelola dan mengembangkan usahanya menjadi lebih berkembang ke depan, oleh karena itu perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia untuk mengalokasikan anggaran DAK Non Fisik tetap mendapat perhatian dengan alokasi anggaran yang lebih besar demi menjangkau lebih banyak lagi UMKM di Flores Timur.
Dalam kesempatan itu, Kewa Aman juga menyampaikan peran penting UMKM yang merupakan salah satu pilar ekonomi yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan pemerintah kepada kelompok usaha ekonomi rakyat.
“UMKM memegang peran kunci di tengah krisis ekonomi yang dialami oleh masyarakat saat ini sebagai akibat pandemi Covid -19. Untuk itu pemulihan ekonomi diarahkan untuk pengembangan UMKM, untuk menjaga stabilitas perekonomian melalui subsidi bunga, jaminan kredit modal kerja, penyaluran dana bergulir, dan bantuan pembiayaan lainnya dari BUMN. Untuk mendukung dan mendorong pengembangan usaha dari UMKM maka perlu diberikan pendidikan dan pelatihan guna peningkatan kapasitas pelaku UMKM yang mandiri, tangguh dan berdaya saing,” sebutnya.
Di akhir sambutannya, Kewa Aman menegaskan bahwa faktor penghambat utama UMKM sulit untuk berkembang, bukan pada akses permodalan dan pemasaran akan tetapi pada diri pelaku itu sendiri.
"Faktor utama penghambat itu ada pada diri pelaku usaha itu sendiri yakni jiwa wirausaha yang rendah. Karena gelontoran bantuan dana dan sarana prasarana usaha sebesar apapun akan tidak berarti apa-apa bila jiwa wirausahanya rendah. Sebaliknya, meskipun tanpa bantuan dana dan sarana prasarana dari pihak ketiga sekecil apapun, seorang pelaku UMKM yang memiliki jiwa wirausaha yang tinggi, pasti akan berhasil dalam mengembangkan usahanya. Sehingga yang perlu disiapkan oleh kita bukan dana bantuan yang besar melainkan yang perlu dilakukan adalah revolusi mental, mental wirausaha." jelas Andreas Kewa Aman.
Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Flores Timur, Aloysius S. D. Pogonbola, SE, dalam laporan penyelenggaraannya menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini adalah, meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia pelaku UMKM untuk mengelola dan mengembangkan usahanya agar lebih maju, mandiri dan mampu berdaya saing. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan UMKM dalam memasarkan hasil usahanya baik secara offline dan online (digital)
Diklat ini sendiri berlangsung selama tiga hari yakni 13-15 Septeber 2023 dengan melibatkan para 45 pelaku UMKM yang berasal dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Flores Timur. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Flores Timur, Sri Ardi Rahaju, S.Sos, M.AP dan narasumber kegiatan.(Prokompim Flotim)